Budidaya Cabai Merah Varietas Sios Tavi
Budidaya Cabai Merah Varietas Sios tavi
Penyemaian Benih
Proses penyemaian
benih diawali dengan perendaman benih menggunakan air hangat, proses ini
berguna untuk mengakhiri masa dormansi benih sehingga proses perkecambahan
cepat terjadi. Penyemaian bertujuan agar tanaman cabai memiliki struktur
morfologi yang lebih kuat ketika dipindahkan ke bedengan. Penyemaian dilakukan
dengan menanam biji cabai yang telah direndam pada pot tray 50 lubang yang
sudah diisi dengan media tanam berbahan dasar cocopeat, tanah, kompos, dan
larutan NPK Mutiara dengan perbandingan 1:1:1/4:1/4. Setelah ditanam, tray
kemudian disiram secara rutin agar selalu lembab. Bibit cabai yang telah tumbuh
siap dipindahkan ke bedengan 25 hari setelah semai.
Persiapan Lahan
Persiapan lahan
dilakukan sekitar 1-2 minggu sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan. Hal ini
bertujuan agar mikroorganisme penyebab hama dan penyakit dapat menghilang
sehingga unsur hara yang terkandung dalam tanah sudah siap diserap oleh
tanaman. Persiapan lahan dilakukan agar keadaan tanah siap untuk ditanami oleh
tanaman. Pengaturan irigasi, aerasi dan drainase serta membersihkan tanaman
tanaman sisa penanaman sebelumnya. Persiapan lahan meliputi beberapa tahapan
yaitu pengolahan lahan, pembuatan bedengan, pengaplikasian kapur dan pemupukan
dasar.
Pemasangan Mulsa
Pemasangan mulsa bertujuan untuk mengurangi erosi tanah, menekan pertumbuhan gulma serta menjaga kelembapan dan menjaga tanaman dari hama serta penyakit. Mulsa yang digunakan dalam budidaya cabai merah keriting ini merupakan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP). Pemasangan mulsa dilakukan dengan cara:
1. Mulsa dibentangkan diatas bedengan dengan warna perak menghadap ke atas dan warna hiitam menghadap tanah, siapkan patok dari kayu atau bambu untuk menahan mulsa diujung bedengan.
2. Sisi mulsa ditarik kearah bawah hingga mengembang dan diberi penjepit bambu agar tidak lepas dari bedengan. Pemasangan penjepit dilakukan dari ujung satu ke ujung berikutnya.
3. Pemasangan mulsa hendaknya dilakukan pada siang hari sekitar pukul 8-10 siang agar mulsa elastis dan lebih mudah dipasangkan ke bedengan.
4. Setelah dipasang lalu mulsa dibolongi menggunakan alat dengan jarak tanam 20 cm
Penanaman
Penanaman dilakukan pada siang menuju sore hari agar matahari tidak terlalu terik sehingga tanaman tidak terpapar sinar matahari lebih yang dapat mengakibatkan tanaman mati. Sebelum penanaman dilakukan pembuatan lubang tanam dengan jarak 50x60 cm. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam di setiap lubang mulsa yang telah dibuat dengan kedalaman 10 cm, selanjutnya bibit dipindahkan dari pot tray ke lubang tersebut. Setiap satu lubang ditanami oleh satu bibit tanaman dan ditutup dengan tanah. Penutupan akar dengan tanah perlu diperhatikan, jika tanah kurang maka akar akan terkena sinar matahari yang dapat mengakibatkan panas dan kematian akar, selain itu posisi daun juga harus diperhatikan hendaknya tidak dibiarkan menempel pada mulsa karena dapat mengakibatkan daun kering dan tanaman layu sampai mati. Setelah ditanam tanaman hendaknya langsung disiram dengan air sehingga kelembaban tanah terjaga dan bibit tumbuh optimal. Selanjutnya lubang tanam diberi toksiput yaitu sejenis moluskisida yang berperan untuk mengusir hama siput. Setiap lubang tanam diberi toksiput sebanyak 0,5 gr.
Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan dua kali yaitu pada 7 hari setelah tanam dan 8 hari setelah tanam. Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dengan cara menanam kembali tanaman dari tray semai yang seumur dengan tanaman dilahan.
2. Pengairan
Pengairan tanaman cabai dilakukan dengan metode genang yaitu menggenangi seluruh bagian lahan dengan air. Pengairan dilakukan setiap hari terkecuali jika hari telah hujan maka pengairan dilakukan di hari selanjutnya. Pengairan ini berfungsi untuk memberikan ketersedian air bagi tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh optimal, namun air yang berlebihan juga tidak baik bagi tanaman karena dapat mengakibatkan tanaman busuk, kekurangan air juga tidak disarankan karena dapat mengakibatkan tanaman mati, oleh karena itu ketersediaan air harus cukup tidak lebih dan kurang.
3. Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan dua kali yaitu dengan penaburan campuran NPK Mutiara dan SP36. Pengecoran tanaman dilakukan menggunakan NPK Mutiara yang dilarutkan. Pemupukan pertama dilakukan ketika bibit sudah berumur 10 hari setelah pindah tanam.
4. Pengajiran dan Pengikatan
Ajir berfungsi sebagai penopang tubuh tanaman. Mengingat cabai keriting varietas Sios Tavi menghasilkan buah yang rimbun sehingga ajir diperlukan untuk membantu batang menopang tanaman agar kuat dan kokoh. Pemasangan ajir dilakukan searah dengan pertumbuhan tanaman. Setelah tanaman tinggi dapat dilakukan pengikatan dengan menggunakan tali rafia membentuk pola angka 8. Ajir dipasang dengan jarak sekitar 10 cm dari pangkal batang tanaman. Pada penanaman cabai merah keriting varietas Sios Tavi ini dilakukan 10 hari setelah tanam untuk menghindari resiko kerusakan akar, ajir dipasang dengan sistem ajir tegak yang terbuat dari bilah bambu.
5. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan pada 14 hari setelah tanam ketika akar mulai tumbuh memanjang. tujuannya untuk memperkokoh posisi batang, memperbaiki aerasi, mengatur pasokan air berlebih pada tanah serta untuk menutup akar yang muncul di permukaan tanah
6. Pewiwilan
Merupakan kegiatan membuang tunas muda yang muncul pada ketiak daun dibawah cabang utama. Pewiwilan bertujuan agar daun dan cabang berkurang, sehingga unsur hara dapar lebih banyak terserap ke cabang utama
7. Penyiangan
Penyiangan dilakukan jika gulma atau rumput disekitar lubang tanam dan bedengan telah tumbuh tinggi, hal ini dilakukan agar gulma tidak menganggu pertumbuhan tanaman cabai dan tidak berkompetisi untuk mengambil nutrisi dari dalam tanah. Penyiangan dilakukan berkala, walaupun bedengan sudah memakai mulsa namun gulma biasanya tetap tumbuh diantara bolongan mulsa yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit perlu dilakukan untuk menunjang hasil budidaya yang berkualitas. Hama dan penyakit merupakan faktor yang membatasi dan menghambat peningkatan produksi pada hasil pertanian. Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek ekologi, ekonomis, dan budaya untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan. Pengendalian OPT pada tanaman cabai keriting varietas Sios Tavi ini dilakukan secara rutin setiap 7 hari sekali.
Panen
Tanaman cabai merah keriting varietas sios tavi dipanen ketika umur 85-95 hari setelah tanam atau sekitar 3 bulan. tanaman dipanen ketika buah cabai sudah merah, dan kematangan buah sekitar 80%. Tanaman cabai merah keriting disarankan di panen pada pagi hari sebelum pukul 09.00 pagi. Panen biasanya dilakukan 1 sampai 15 kali sampai cabai habis dalam satu pohon. Satu pohon cabai biasanya menghasilkan 700 hingga 1000 gram sampai panen selesai.
Komentar
Posting Komentar